Peran Diplomasi Indonesia dalam Membangun Kesepahaman Negara Deklarasi Bangkok
Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam diplomasi regional, terutama dalam membangun kesepahaman antar negara. Salah satu contoh konkrit dari peran diplomasi Indonesia adalah dalam upaya mencapai Kesepakatan Deklarasi Bangkok pada tahun 1967.
Dalam konteks ini, peran diplomasi Indonesia sangatlah vital. Seperti yang disampaikan oleh Profesor Rizal Sukma, Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, “Diplomasi Indonesia memiliki ciri khas yang unik, yaitu kepemimpinan yang inklusif dan semangat untuk membangun kerja sama yang saling menguntungkan.”
Dalam membangun kesepahaman untuk Kesepakatan Deklarasi Bangkok, Indonesia berperan sebagai mediator yang berhasil menjembatani perbedaan dan kepentingan antara negara-negara ASEAN. Hal ini terbukti dengan berhasilnya penyelenggaraan pertemuan di Bangkok pada tahun 1967 yang menghasilkan Deklarasi Bangkok.
Menurut Mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, Dr. Marty Natalegawa, “Peran diplomasi Indonesia dalam membangun kesepahaman antar negara sangatlah penting. Kita harus mampu mengedepankan kepentingan bersama demi keberlangsungan perdamaian dan kerja sama di kawasan Asia Tenggara.”
Dalam konteks Deklarasi Bangkok, peran diplomasi Indonesia juga mencerminkan semangat untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan. Seperti yang diungkapkan oleh Mantan Duta Besar RI untuk ASEAN, Diah Saminarsih, “Kesepakatan Deklarasi Bangkok menjadi tonggak penting dalam sejarah ASEAN dan menjadi landasan bagi kerja sama regional yang lebih erat.”
Secara keseluruhan, peran diplomasi Indonesia dalam membangun kesepahaman untuk Kesepakatan Deklarasi Bangkok sangatlah signifikan. Melalui pendekatan inklusif dan semangat untuk menjaga perdamaian, Indonesia berhasil menjadi pionir dalam memperkuat kerja sama regional di Asia Tenggara. Semoga keberhasilan ini dapat terus dijaga dan ditingkatkan demi kepentingan bersama negara-negara di kawasan.